Pengertian Upacara Otonan

Pengertian dan Tata Cara Upacara Otonan


Bali termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang di dalamnya memiliki beragam budaya dan ritual yang selalu dilestarikan oleh warganya.

Dari sekian banyak budaya dan ritual yang ada di pulau Bali, upacara Otonan adalah salah satu di antaranya. Untuk menjelaskan tentang upacara ini secara singkat, maka kami akan mengatakan bahwa para umat Hindu di Bali mengenal hari kelahiran sebagai Otonan.

Dengan membaca penjelasan singkat tersebut, Anda pasti sudah bisa sedikit menyimpulkan bahwa upacara ini akan memiliki unsur yang sesuai dengan agama Hindu.

Nantinya, untuk menyelenggarakan prosesi atau upacara Otonan seperti ini, umat Hindu di Bali akan membutuhkan sarana-sarana khusus yang berupa Banten Otonan Bali.

Warga Bali sendiri sudah cukup mengenal jenis upacara ini dengan baik, sehingga mereka pasti sudah tidak merasa asing lagi ketika mendengar tentang hal ini.

Namun, hal ini akan berbeda bagi orang-orang dari luar Bali yang juga ingin tahu tentang hari peringatan ini secara lebih mendalam. Untuk itu, baca artikel ini sampai akhir agar Anda bisa mengetahuinya.

Pengertian upacara Otonan

Pengertian dari upacara Otonan adalah hari kelahiran yang peringatannya akan ditentukan dari wewaran menurut tanggal lahir anak, dan umumnya akan diperingati setiap 6 bulan menurut kalender Bali. Seperti yang sudah banyak orang tahu, bahwa kalender Bali ini akan berbeda dengan kalender yang kita gunakan setiap hari.

Dalam hal ini, upacara Otonan akan diselenggarakan setiap 210 hari yang disesuaikan dengan kalender tersebut. Selain itu, pada dasarnya upacara Otonan tidak diwajibkan untuk diselenggarakan dengan mewah. Namun, untuk bayi yang berusia 6 bulan pertama umumnya harus diikuti dengan upacara khusus yang dilaksanakan di masing-masing daerah.

Nantinya, upacara khusus ini akan memiliki aturan dan tradisinya sendiri, sehingga bisa dipastikan bahwa prosesinya akan sedikit berbeda untuk otonan bayi pertama.

Tujuan Otonan

Sama halnya seperti upacara-upacara peringatan yang ada di Bali lainnya, upacara Otonan juga memiliki tujuan tersendiri yang di dalamnya mengandung makna sangat besar. Selain membahas tentang pengertiannya, disini kami juga akan membahas tentang tujuannya, yang antara lain adalah:

  • Pembersihan badan kasar, agar badan bisa kembali bersih setelah menyelenggarakan jenis upacara suci ini.
  • Penyucian jiwa, agar jiwa bisa kembali suci dan terhindar dari segala keburukan yang ada di dunia ini.
  • Membuat jiwa, raga, dan pikiran lebih stabil, agar seseorang bisa menjalani kehidupan secara lebih bersih dan nyaman.

Ucapan Otonan Bali

Untuk mengakhiri pembahasan tentang upacara Otonan Bali, kami juga akan memberikan informasi lengkap terkait bagaimana ucapan Otonan Bali yang tepat, dan ucapan tersebut adalah:

  • Ucapan yang berbunyi: Ne cening jani mesapuh-sapuh, apang ilang dakin liman ceninge, apang kedas cening ngisiang urip. Bacaan ini akan diucapkan ketika proses mesapuh-sapuh.
  • Ucapan yang berbunyi: Jani cening masegau, suba leh liman ceninge. Melah-melah ngembel rahayu. Bacaan ini akan diucapkan ketika proses matepung tawar.
  • Ucapan yang berbunyi: Jani cening magelang benang, apang cening mauwat kawat matulang besi. Bacaan ini akan diucapkan ketika proses matetebus.
  • Ucapan yang berbunyi: Ne cening ngilehang sampan, ngilehan perahu, batu mokocok, tunked bungbungan, teked dipasisi napetang perahu bencah. Bacaan ini akan diucapkan ketika proses ngayab sesayut.

Informasi tentang upacara Otonan Bali memang menarik untuk dibahas, sehingga Anda juga perlu memahami penjelasan di atas, agar Anda bisa semakin mengenal segala jenis budaya yang ada di pulau Bali.

Tentang Penulis: adamprasetya

Pemilik usaha Percetakan Walisongo yang melayani segala macam order terkait kertas. Juga hobi membuat konten di website / blog lainnya.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *